Akhir-akhir ini aku sedang tidak mood melakukan apapun. Dari hal yang besar apalagi hal yang kecil. Hari-hari ku lewati dengan kerja, pulang, tidur, itu saja. Mengupdate status di fb atau twitter juga rasanya malas sekali. Banyak teman yang menanyakan menghilangnya aku dari dunia-dunia maya itu. Mereka bilang aku "ngelaba" ke tempat lain. Email pun jarang aku buka kecuali email kantor karena ini menyangkut pekerjaan yang tidak bisa ditunda. Juga gtalk yang selau on agar bisa berkomunikasi dengan bosku.
Aku tahu pasti penyebab hilangnya moodku. Tidak bisa kuperjelas satu per satu disini karena memang aku tidak ingin banyak orang tahu. Bagiku cukup aku sendiri dan beberapa sahabat saja yang tahu. Tentunya setiap orang ingin memiliki privasi kan. Jangankan orang lain, keluargaku saja tidak tahu menahu tentang bad moodku. Bukan apa-apa, aku hanya tidak ingin mereka terbebani oleh masalahku. Oleh sebab itu setiap pulang ke rumah, darimanapun, selalu akan tampak wajah ceriaku. Tapi ini bukanlah sesuatu yang dibuat-buat. Tulus, karena memang nyaman sekali rasanya ketika berada di rumah, ditengah keluarga yang kita sayangi dan menyayangi kita. Karena keceriaan itu pula tidak ada orang di rumahku yang menangkap "sinyal jelekku".
Beberapa sahabatku pun tidak seratus persen kuceritakan tiap detail masalah yang kuhadapi. Inilah pilihanku. Dan aku merasa nyaman pun baik-baik saja dengan pilihanku. Terserah orang lain mau berkata apa aku tidak peduli. Yang penting aku melakukannya dengan cara terbaikku dan dengan tujuan yang terbaik pula. Yang penting aku tidak munafik, tidak bermuka dua apalagi dasa muka.
Mungkin ada seseorang yang merasa bingung dengan apa yang aku lakukan. Anggap saja ini sebuah pengorbananku. Meski sebenarnya aku tidak perlu berkorban apapun untuk seseorang yang tidak tahu apa arti sebuah pengorbanan. Tak mengapa. Beruntung aku memiliki ibu yang dengan sabar terus menerus mengingatkanku untuk selalu ikhlas dan memaafkan. Tanpa kau minta aku ikhlas menerima semua perlakuanmu. Tanpa kau ucapkan aku telah memaafkanmu. Namun perlu kutegaskan padamu, itulah hidupmu, dan inilah hidupku. Jadi jangan pernah lagi kau pertanyakan "ada apa denganmu?"