Hampir kukubur rindu pada laut jawa
dan lembar catatan harian
Tapi aku tak lihat matamu merah dan basah
Cuma isak gemetar
Jangan kau benci Tuhan
Cinta slalu tertera di tiap sabdaNya
Kalau pun kau harus menangis
Biarkan airmatamu bening menjelma dzikir
Aku bukan Gibran yang terus membawamu
hanyut terbuai mimpi dan teka – teki
Tapi aku hanya puisi
Siap terjemahkan kelopak mata dan galau nuranimu
Kenapa tak kau eja masa lalu ?